Ha? Donor Aferesis? Mari Kita Coba...
PENULIS: ABDUL RAJAK
Pertanyaan itu timbul seketika ketika mengisi formulir pendonor di Unit Tranfusi Darah RS Kanker Dharmais. Betapa tidak, istilah itu baru saja terdengar di telinga. Selama ini sepengetahuan saya, donor darah hanya sebatas donor utuh darah biasa (WB; whole blood). Meskipun belakangan memang sering terdengar di televisi dan ramai di media sosial tentang donor plasma bagi penyintas Covid-19 tapi saya tidak terlalu menghiraukannya. Seketika saya membuka gawai dan mencari istilah tersebut dalam mesin pencari otomatis. Ternyata setelah berada di ruang donor baru ini saya “terpaksa” untuk mengetahui satu hal baru.
Pagi-pagi di hari yang sama, seorang sahabat membagikan status dalam sebuah aplikasi tentang kebutuhan donor darah untuk saudara iparnya yang sedang dirawat di RS Kanker Dharmais. Merasa persyaratan yang dibutuhkan terpenuhi, tanpa berfikir panjang seketika saya langsung menghubungi dan menyatakan kesanggupan untuk mendonorkan darah kepadanya dengan sukarela.
Proses bermula dari pertemuan dengan pihak keluarga pasien dan screening di klinik Cendana. Lolos kemudian diarahkan ke ruang UTD. Sampai di ruangan, proses screening seperti biasa berlanjut sebagaimana proses yang selalu dijalani ketika akan melakukan donor whole blood.
"PERTANYAAN DALAM HATI BERLANJUT SAMPAI PADA SAAT WAWANCARA DENGAN DOKTER DI RUANGAN SCREENING"
Pertanyaan dalam hati berlanjut sampai pada saat wawancara dengan dokter di ruangan screening. Beliau menyampaikan bahwa donor yang akan dilakukan adalah donor aferesis. Dokter menjelaskan semua tentang apa yang akan dilakukan di ruang donor nanti, barulah saya paham pengertian istilah yang baru itu dengan jelas. Antrean tunggu masuk ke ruang donor kurang lebih 7 orang. Saya orang ketiga yang menunggu giliran. Tiba saatnya masuk, sambutan hangat staf UTD (Bu Betty, Bu Eva, dan Pak Zul) menyapa. Wow, baru kali ini saya disambut sehangat itu di ruang UTD. Proses dimulai dari cuci area siku sampai telapak tangan sudah dilakukan. Setelah dipersilakan berbaring di tempat yang sudah disediakan, kemudian petugas memulai pekerjaannya. Rasa penasaran terus memenuhi pikiran seperti apa proses ekstraksi trombosit sebagaimana yang sudah dijelaskan dokter tadi.
Jarumnya terlihat lebih besar dari biasanya. Itulah ucapan saya seketika melihat jarum akan mulai dimasukkan. Petugas menyangkalnya, entah sekedar perasaan saya yang tegang memulai hal baru atau petugasnya memang sekedar menenangkan saya saja dengan mengatakan bahwa jarumnya jarum biasa saja. Mata tidak berhenti memperhatikan semua proses yang terjadi. Bersyukur sekali bisa mengalami hal luar biasa ini. Proses selesai tanpa ada keluhan sebagaimana dokter menyampaikan tentang kemungkinan hal yang akan terjadi ketika petama kali melakukan donor aferesis ini. Apakah saya akan berhenti di situ? Tidak. Saya berencana untuk datang kembali dua pekan berikutnya dan dua pekan berikutnya dan seterusnya selama saya masih berkesempatan dan dibutuhkan.
Terima kasih UTD RSKD.
Terima kasih YLAB