fbpx

FAQ

Most frequent questions and answers

Darah tersusun dari sel darah dan plasma darah (cairan darah). Sel darah terbagi menjadi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah atau trombosit (platelet).

Trombosit diproduksi oleh sumsum tulang belakang, memiliki bentuk pipih tidak bewarna dan memiliki siklus hidup hanya selama 10 hari.  
Umumnya, jumlah trombosit normal dalam darah adalah sekitar 150.000-450.000 trombosit per mikroliter.

Trombosit akan bereaksi jika pembuluh darah rusak atau mengalami luka, membentuk sumbatan awal untuk mengkerutkan luka. Tanpa trombosit, pembekuan darah akan terganggu dan bisa berbahaya bagi tubuh.

Trombosit diperlukan untuk membantu proses pembekuan darah dan penutupan luka. Transfusi trombosit sangat dibutuhkan oleh 
pasien yang kekurangan komponen darah trombosit (trombositopenia), misalnya pasien kanker, DBD, operasi dan cidera serius, transplantasi dan penyakit kelainan darah.

Trombosit yang dimasukkan ke dalam kantung transfusi hanya dapat bertahan selama 5 hari sebelum kadaluarsa. Oleh karena itu, kegiatan donor trombafresis dilakukan pada saat ada kebutuhan.

Aferesis berasal dari bahasa yunani yang artinya proses mengambil satu atau lebih komponen darah dan mengembalikan komponen darah yang tidak diinginkan kepada pendonor. Aferesis sendiri dibagi berdasarkan komponen darah yang didonorkan, yaitu :

  • Trombaferesis atau donor trombosit.
  • Eritraferesis atau donor sel darah merah.
  • Leukaferesis atau donor sel darah putih.
  • Plasmaferesis atau donor plasma.

Trombosit yang dikumpulkan melalui proses trombapheresis memiliki mutu dan efektifitas yang lebih tinggi dibandingkan dari proses donor darah konvensional. Hasil dari 1 x proses trombapheresis trombosit memiliki jumlah trombosit yang sama dari 10 x proses donor darah konvensional.

Jika bisa memenuhi syarat di bawah ini, 
teman-teman bisa menjadi pendonor trombaferesis. Jadi apa saja syaratnya?

  • Berumur 17-60 tahun saat pertama kali melakukan donor trombaferesis
  • Berat minimal 55 kg
  • Tubuh sehat dan memiliki kadar Hb 12-18 gr.
  • Bebas dari penyakit yang menular melalui transfusi darah
  • Tidak mengkonsumsi antibiotik dan obat pengencer darah, misalnya aspirin minimal 3 hari sebelum mendonor.

Calon pendonor akan melalui tahap pengecekan golongan darah dan screening 4 penyakit menular. Pengecekan golongan darah dilakukan untuk memastikan golongan darah dan rhesus pendonor. Setelah diketahui golongan darah dan rhesusnya, petugas donor akan mengisi form screening dan sampel darah akan diambil dari calon pendonor, kemudian akan diberikan pada ahli hematologi untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut.

Fungsi dari screening adalah selain untuk mengetahui jumlah hemoglobin, trombosit, leukosit dan eritrosit dalam darah, juga untuk menghasilkan darah transfusi yang aman dari 4 penyakit menular, yaitu HIV, hepatitis C, hepatitis B dan sifilis. Hasil dari screening ini wajib diperbaharui tiap 3 bulan selama masih aktif mendonor.

Jika hasil screening pendonor sesuai dengan kriteria, maka pendonor akan diminta mendonorkan trombositnya jika ada kebutuhan. Selama kegiatan trombaferesis, darah dialirkan dari lengan melalui selang steril menuju alat apheresis. Di dalam mesin, darah pendonor akan disentrifugasi dan 
komponen trombosit dipisahkan dengan yang lainnya. Trombosit yang sudah dipisahkan akan dikumpulkan dalam kantung darah dan komponen lainnya akan dikembalikan ke tubuh. Lamanya proses tergantung dari berat dan tinggi pendonor. Namun biasanya proses akan memakan waktu antara 70 menit hingga 2 jam.

Ya proses ini sangat aman. Setiap proses kegiatan pengambilan darah dilakukan oleh perawat yang ahli di bidang aferesis dan diawasi dengan ketat oleh dokter yang bertugas. Alat donasi apferesis mulai dari suntikan, selang, hingga kantong yang digunakan merupakan alat sekali pakai dan terjaga keamanan dan kesterilannya.

Jumlah trombosit yang diambil dari tubuh teman-teman hanya sedikit sehingga tidak ada bahaya pendaharahan yang akan terjadi. Tubuh pendonor akan menggantikan trombosit yang telah dikeluarkan hanya dalam rentang waktu 72 jam.

Dalam proses trombaferesis, anticoagulant yang mengandung citrate digunakan untuk menjaga darah agar tetap dapat mengalir saat dikoleksi dan mencegak penggumpalan darah. Saat darah dikembalikan ke tubuh, anticoagulant terkadang akan menyebabkan rasa bergetar di ujung jari dan mulut. Namun hal ini tidak akan mengganggu tubuh teman pendonor. Rasa bergetar tersebut dapat dengan mudah dihilangkan dengan asupan kalsium dan citrate yang sudah mengalir di dalam tubuh adalah sumber energi yang baik untuk metabolisme tubuh.

Scroll to Top